Bug Hunter


Menjadi Bug Hunter: Panduan Inspirasi & Langkah Awal

Bug hunting bukan sekadar mengejar hadiah; ini tentang membantu membuat internet lebih aman. Semua dimulai dengan cara yang legal, bertahap, dan konsisten.


Apa itu Bug Hunting?

Bug hunting adalah aktivitas mencari dan melaporkan celah keamanan (vulnerability) pada sistem atau aplikasi kepada pihak yang berwenang. Biasanya dilakukan melalui program Bug Bounty atau skema Responsible Disclosure.
Jika dilakukan dengan etika, kamu membantu pemilik sistem memperbaiki masalah sebelum disalahgunakan pihak lain.


Etika & Legalitas (Wajib Baca!)

Sebelum mulai, pahami aturan mainnya:

  1. Scope yang Jelas
    Hanya uji target yang secara eksplisit mengizinkan pengujian (program Bug Bounty / Responsible Disclosure).

  2. Jangan Eksploitasi
    Buktikan celah secukupnya (proof-of-concept). Hindari akses data pribadi, serangan DoS, atau merusak layanan.

  3. Laporkan dengan Rapi
    Buat laporan yang jelas: langkah reproduksi, dampak, bukti, serta saran perbaikan.
    Hormati embargo sampai perbaikan selesai.


Skill Dasar yang Dibutuhkan

Untuk menjadi bug hunter, setidaknya kuasai:

  • Web & HTTP → request/response, cookies, header, auth, CORS, arsitektur web modern.

  • SQL & Input Handling → validasi input, query parameterized, pola injeksi umum.

  • Auth & Session → login, session hijacking, CSRF, OAuth, JWT.

  • Jaringan → DNS, TCP/UDP, port scanning dasar.


Alat Populer untuk Pemula

  • Burp Suite → intercept proxy, scan dasar, repeater, intruder.

  • OWASP ZAP → alternatif gratis & ramah pemula.

  • Nmap → pemindaian port/servis untuk memetakan permukaan serangan.


Kerentanan Umum (Ringkas)

  • XSS → script berbahaya di browser korban.

  • SQL Injection → perintah SQL berbahaya lewat input.

  • IDOR/BOLA → akses data pengguna lain.

  • CSRF → memaksa korban melakukan aksi tanpa sadar.

  • Broken Auth → kesalahan login, reset password, atau token.

  • Misconfiguration → setting server/cloud yang keliru.


Contoh Proof-of-Concept (Aman)

Gunakan payload edukatif hanya pada target legal:

<!-- XSS harmless PoC -->
<script>alert('XSS test by <your_handle>')</script>

-- SQLi basic detection (login form)
' OR '1'='1 --

<!-- CSRF minimal form -->
<form action="/settings/email" method="POST">
  <input name="email" value="victim@example.com">
  <button>Update</button>
</form>

Langkah Awal yang Direkomendasikan

  1. Pelajari dasar OWASP Top 10 & secure coding.

  2. Latihan di lingkungan legal: lab, sandbox, CTF, atau platform belajar.

  3. Catat semua temuan: parameter, respon, dampak → biasakan dokumentasi rapi.

  4. Ikut program bug bounty pemula, fokus kualitas laporan.

  5. Bangun reputasi lewat write-up, blog, portofolio, kontribusi komunitas.


Tempat Latihan Ramah Pemula

  • HackerOne / Bugcrowd → program bounty resmi dengan scope jelas.

  • TryHackMe / PortSwigger Academy → lab interaktif web security.

  • OWASP Juice Shop / DVWA → aplikasi vulnerable untuk belajar eksploitasi.

  • CTFtime & Komunitas Lokal → belajar bareng lewat CTF.


Penutup

Bug hunting itu maraton, bukan sprint. Kuncinya ada di etika, rasa ingin tahu, dan konsistensi. Dengan langkah yang benar, kamu bukan hanya berpeluang mendapat reward, tapi juga ikut menjaga ekosistem digital lebih aman.

© 2025 — Ditulis untuk menginspirasi bug hunter pemula.
Boleh dipakai ulang dengan mencantumkan atribusi.



Latif
Latif

Penulis di Portfolio Saya